NUSAKAMBANGAN - Pada malam pertama memasuki Bulan Ramadhan, PPNPN Lapas Highrisk Karanganyar Nusakambangan yang beragama Islam mengikuti sholat Tarawih secara berjamaah.
Sholat Tarawih pada malam pertama ini dilaksanakan di Musholla At - Taubah Lapas Highrisk Karanganyar Nusakambangan bersama dengan Seluruh Petugas dan PPNPN Lapas Highrisk Karanganyar Nusakambangan, Senin (12/03/2024).
Baca juga:
Memaknai Hari Arak Bali
|
Selama satu bulan mendatang, umat muslim akan menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali bagi PPNPN dan Warga Binaan di Lapas Highrisk Karanganyar Nusakambangan. Bersamaan dengan puasa tersebut, setiap malam Ramadan akan diisi dengan sholat Tarawih berjamaah.
Secara bersama-sama seluruh pegawai dan PPNPN akan melaksanakan sholat isha berjamaah serta dilanjutkan dengan mengisi kultum bagi pejabat struktural sebelum melaksanakan sholat taraweh di Musholla At - Taubah Lapas Highrisk Karanganyar Nusakambangan.
Kegiatan Kultum dan taraweh ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi petugas Lapas Karanganyar Nusakambangan khususnya bagi para ASN dan PPNPN.
Baca juga:
Laki-laki Paruh Baya
|
Hal tersebut diharapkan menjadi Program Kegiatan pembinaan mental kerohaniaan guna meningkatkan Keimanan dan ketaqwaan bagi seluruh petugas.
Dalam kesempatan kali ini Abdul Hamid Heriyadi selaku Kasi Adm. Kamtib memberikan kultum , dengan judul "MENYAMBUT RAMADHAN DENGAN TEKAD DAN ILMU".
Beliau menyampaikan “untuk memaksimalkan ibadah puasa kita pada tahun ini sekurang-kurangnya ada 2 hal prinsip yang perlu di wujudkan yaitu : Tekad dan Ilmu”.
Hal Pertama: Tekad untuk Taat
Salah satu modal utama menghadapi bulan suci Ramadhan, adalah berniat untuk melakukan kebaikan di dalamnya.
Yakni bertekad bulat untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dimulai dari perintah Allah yang berlevel wajib dan larangan-Nya yang berlevel haram. Lalu dilengkapi dengan yang sunnah dan meninggalkan yang makruh.
Contohnya: bertekad untuk menjalankan perintah shalat fardhu tepat waktu secara berjamaah di masjid, terutama bagi kaum pria. Bertekad untuk menjaga puasa dari perbuatan yang bisa mengotorinya. Yakni dosa dan maksiat, serta hal-hal tidak bermanfaat. Seperti menghabiskan waktu untuk bermain gadget, nonton TV dan lainnya.
Hal Kedua: Ilmu Agama
Sekedar bersemangat dan memiliki tekad untuk melakukan kebaikan, belum cukup. Namun harus diiringi dengan ilmu tentang kebaikan yang akan dikerjakannya tersebut.
Sebab jika tidak, sangat mungkin ia melakukan sesuatu yang dikiranya kebaikan, ternyata adalah keburukan, atau sebaliknya. Karena itulah belajar ilmu agama hukumnya wajib bagi setiap orang Islam.
Maka pelajarilah detail amalan-amalan Ramadhan yang disyariatkan dalam Islam. Semisal shalat, puasa, membaca al-Qur’an, zakat, sedekah, i’tikaf dan lain-lain, sebelum datangnya tamu agung ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
#KemenkumhamRI
#KemenkumhamJateng
#KumhamSemakinPasti
#KaranganyarAmpuh
#Lapsuska